Suasananya sedang santai di meja makan, waktu antara maghrib dan ‘isya, berdua bersama ibuku. Ibuku makan dan aku nyripit secangkir teh hangat –sehangat atmosfer yang menyelimuti ruangan makan ini–, sambil diselingi obrolan-obrolan ringan. Ah, nyaman sekali!
Di tengah obrolan ringan tesebut, tiba-tiba ibuku terdiam sejenak, kemudian dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan “ngawur” yang jauh melenceng dari topik sebelumnya. Sungguh, pertanyaannya sangat membuatku terkejut.
Ibuku: “Sudah punya temen cewek belum kamu tuh, A’?”
Aku: “Huh?” aku diam, “Ya banyak, masa' nggak punya temen cewek..”
Ibuku: “Bukan gitu, maksudnya yang sahabatan deket..”
Aku: “Wah!” Cuma itu yang keluar dari mulutku, dibumbui senyum sedikit. (Bingung mau ngomong apa).
Ibuku: “Kalo yang waktu SMA sih gimana? Masih temenan nggak?”
#Wadezig! Siapa pula yang beliau maksudkan? Apa pernah aku menceritakan hal macam itu sebelumnya?
Aku: “Ya masih lah, masa' temenan kok udahan..” jawabku sekenanya.
Ibuku: “Wah, dasar kamu!” sambil tertawa kecil.
Selanjutnya kuambil langkah kecil meninggalkan ruangan yang atmosfernya jadi terasa panas. Pura-pura ngambil minum di ruangan sebelah, padahal nggak haus. Hehe..
Entah apa maksudnya beliau menanyakan hal “aneh” macam itu. Sekedar menerjemahkan secara bebas-tak bertanggung jawab, mungkin beliau hendak menyampaikan kalimat ini: “Mulailah mempersiapkan hari esokmu, di tahap perkembanganmu yang berikutnya hidup sendiri itu akan sangat menyulitkan.”
Wkwkwkwk..!! ^^
0 comments:
Posting Komentar
Tinggalkan jejakmu di sini..